Tambelang, Kabupaten Bekasi — Momen perpisahan siswa SMKN 1 Tambelang mendadak viral di media sosial. Bukan hanya karena atraksi seni yang spektakuler, tapi juga karena kisah haru di balik panggung: seorang siswa mengaku harus menggadaikan motor keluarganya demi bisa membeli beras. Di tengah kondisi sulit, acara perpisahan justru jadi ajang unjuk rasa semangat, kreativitas, dan solidaritas.
Di Balik Panggung, Ada Kisah Mengiris Hati
Dalam video yang viral di TikTok dan Instagram, seorang siswa dengan mata berkaca-kaca menceritakan bahwa motor keluarganya harus digadai agar bisa membeli beras. Meski demikian, ia tetap hadir di perpisahan dengan penuh semangat.
“Saya nggak mau ngeluh, tapi kenyataannya begitu. Keluarga kami kesulitan, tapi saya tetap ingin ikut merayakan momen ini,” ungkapnya lirih.
Pengakuan itu langsung menyentuh hati ribuan netizen. Banyak yang tak menyangka bahwa di balik gemerlap acara perpisahan, ada realita pahit yang harus dijalani sebagian siswa.
Atraksi Perpisahan SMKN 1 Tambelang Bikin Geger Dunia Maya
Namun tak disangka, perpisahan tersebut justru menjadi salah satu yang paling heboh dan berkesan. Aksi pentas seni, tarian tradisional, hingga pertunjukan modern seperti breakdance berhasil menyulut pujian netizen. Salah satu video yang menampilkan perpaduan budaya Sunda dengan gaya urban bahkan ditonton lebih dari 300 ribu kali hanya dalam waktu 24 jam.
Komentar pun membanjiri media sosial:
“Ini bukan cuma perpisahan, ini bentuk perlawanan terhadap keterbatasan!” tulis seorang pengguna TikTok.
“Yang nggak punya apa-apa, tapi tetap kasih segalanya. Salut!” tambah netizen lain.
Viral dan Banjir Dukungan
Kisah ini menyebar luas dan mengundang simpati dari berbagai kalangan. Banyak netizen yang mengaku tergerak untuk berdonasi atau mengirim bantuan kepada siswa-siswa SMKN 1 Tambelang. Bahkan beberapa alumni sekolah tersebut menyatakan akan menggalang dana agar para siswa bisa tetap melanjutkan pendidikan atau bekerja dengan layak.

Pesan Kuat dari Generasi Muda
Perpisahan ini bukan sekadar acara pelepasan. Ia menjadi simbol perlawanan terhadap kemiskinan, simbol bahwa semangat belajar dan berkarya tetap menyala meski dalam keterbatasan. SMKN 1 Tambelang telah menunjukkan bahwa pendidikan bukan soal fasilitas, tapi soal tekad dan hati.