Jejak-kriminal.com – Kabupaten Cianjur dikepung bencana banjir, longsor, dan tanah amblas, Rabu (4/11/2024). Bahkan tercatat ada 27 titik bencana yang tersebar di 11 kecamatan di Cianjur.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Wijaya, mengatakan dari hasil laporan yang masuk hingga pukul 15.00 WIB tercatat ada 4 titik bencana longsor, 6 titik bencana banjir, dan 17 titik bencana pergerakan tanah atau tanah amblas.
“Paling banyak bencana pergerakan tanah, mulai dari yang menyebabkan rumah rusak, jalan terputus, hingga retakan di kawasan organisasi,” Pungkasnya, Selasa (4/12/2024).
Menurut dia, dari 27 titik bencana tersebut paling banyak terjadi Kecamatan Tanggeung dengan 8 titik bencana, disusul Kecamatan Agrabinta dengan 5 titik bencana.
“Untuk Tanggeung ada bencana pergerakan tanah dan tanah amblas yang menyebabkan jalan provinsi yang menjadi jalur utama Cianjur ke selatan terputus,” Ujarnya.
Dia mengatakan BPBD sudah menerjunkan tim untuk melakukan pendataan lebih lanjut dan evakuasi korban terdampak bencana.
“Kita juga berkomunikasi dengan pihak terkait untuk penanganan bencana. Terutama untuk longsor dan tanah amblas agar jalan bisa segera dilalui,” katanya.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan dengan banyaknya bencana yang terjadi dalam kurun waktu sehari, wilayah selatan Cianjur dinilai sudah masuk dalam status darurat bencana.
“Kalau dari penilaian tentu sudah darurat bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah. Tapi untuk surat dan penetapan resminya oleh BPBD,” tutupnya.
Red jekkrim