Anak Petani Multi Talenta Dari Kaki Gunung Sinabung Tanah Karo Kini Menyandang Bintang Satu

Jejak-kriminal.com // Karo Sumut – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi besar-besaran melalui Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1334/IX/2025. Salinan keputusan sesuai aslinya ditandatangani Kepala Setum TNI Brigjen Adek Chandra tanggal 30 September 2025.

“Bahwa dalam rangka pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan baru di lingkungan Tentara Nasional Indonesia perlu menetapkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia,” demikian bunyi salinan keputusan dikutip RMOL di Jakarta, Selasa (14/10/2025) malam.

Sebanyak 48 kolonel TNI AD pecah bintang alias naik pangkat ke brigadir jenderal atau bintang satu. Salah satu di antaranya adalah Agustatius Sitepu. Sebelumnya Agustatius menjabat sebagai Pamen Denmabesad. Promosi sekaligus pecah bintang mengantarkannya ke jabatan baru sebagai Dirlat Kodiklat TNI menggantikan Brigjen TNI Rudi Hermawan yang ditunjuk mengemban jabatan Kasdam XIX/Tuanku Tambusai

Terlahir 3 Agustus 1975, Agustatius adalah putera bungsu dari 5 bersaudara lahir dari pasangan suami isteri yang hidup di kaki Gunung Sinabung, Desa Sigarang – garang, Tanah Karo.

Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1997 yang berkualifikasi Infanteri dari Kostrad. Ia memiliki seorang isteri Ester Rehulina Sembiring dan dua anak Gricella Clara Ibrena Sitepu serta Louis Alexander Sitepu.

Jabatan yang pernah diembannya antara lain sebagai Kasi Ops Korem 161/Wirasakti Kodam 9 Udayana, Dandim 0205 Tanah Karo, Asops Kasdam XIV/Hasanuddin, Danbrigif 7/Rimba Raya, Kasrem 022/PT DAM I/BB, dan Danrem 022/PT DAM I/BB.

Agus juga pernah menerima sejumlah penghargaan di antaranya Pamtas Darat RI-Malaysia (Satgas Terbaik) dari Pangkoops (2015), Mengatasi Bentrokan Massa di Wilayah Kodim 0205/TK dari Pangdam I/ BB (2016), mengatasi situasi wilayah Kerusuhan di Wil. KODIM 02/05/TK dari Kasad (2017), dan sejumlah penghargaan lainnya.

Agustatius tak hanya menonjol di dunia militer. Di sela-sela kesibukannya sebagai tentara ia ternyata juga telah meraih gelar Doktor dari Program Studi S3 Ilmu Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU pada April 2024 lalu. Di berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Studi peran Kodim 0204/Tanah Karo dalam penanganan penanggulangan bencana alam erupsi Gunung Sinabung”.

Selain itu Agustatius juga dikenal sebagai musisi atau pencipta lagu. Sejumlah lagu telah diciptakannya, baik lagu nasional maupun lagu daerah, Tanah Karo. Di antara lagu-lagu yang diciptakan Agus adalah Pesan dari Perbatasan Nasional, Merah Putih Berkibar Nasional, Satu Indonesia Nasional, Mars Bersama Rakyat TNI Kuat Nasional, Indonesia Negeri Tercinta Nasional, Pahlawanku Pop untuk Pahlawan Covid-19, Relakan , Selamat Ulang Tahun, Pedah Nande, Taneh Karo Kuta Kemulihen, Gendang Sepengodak Sepengole, Ate Ngena, Uekenndu Rancangan Tuhan, Melayani, Berharap Hanya Pada Tuhan, dan lainnya.

Kisah hidup Agustatius adalah bukti nyata bahwa ketekunan, kegigihan, dan tekad yang kuat dapat mengubah nasib seseorang, bahkan dari latar belakang ekonomi yang terbatas sekalipun. Dari seorang anak petani di kaki Gunung Sinabung, Tanah Karo, Agustatius Sitepu mengukir perjalanan luar biasa yang menginspirasi banyak orang.

Anak seorang petani bisa menjadi tentara, akan tetapi harus bisa dicapai dengan keuletan, kegigihan dan pantang menyerah. “Saya anak seorang petani, namun berkat kerja keras, sekarang saya menjadi tentara berpangkat Kolonel,” tegasnya beberapa waktu lalu dalam sebuah kesempatan.

Kini bahkan ia telah menyandang bintang satu di pundak.

Pewarta : Budi Hartono / Kaperwil Sumut.