Angin Badai Barat Laut Serang Pantai Selatan Garut, Ini Imbauan Sat Polairud Polres Garut

1000388758

Garut – Masyarakat yang berencana mengunjungi kawasan pantai selatan Garut diimbau untuk menunda niatnya sementara waktu, menyusul terjadinya angin badai barat laut yang melanda daerah tersebut. Jumat pagi (07/02/2025).

Petugas Satpolairud Polres Garut melakukan pemantauan di sekitar kawasan Pantai Santolo untuk mengantisipasi dampak dari terjangan angin badai barat laut yang menyebabkan tiupan angin kencang dan gelombang tinggi.

Cuaca buruk dengan tiupan angin kencang dan gelombang tinggi mengancam keselamatan di kawasan pesisir.

Plt Kepala Sat Polairud Polres Garut IPDA Aep Safrudin, meminta warga yang tinggal di sekitar pantai untuk berhati-hati dan menghentikan segala aktivitas di kawasan tersebut.

Gelombang tinggi dan tiupan angin yang kuat berisiko menyebabkan kecelakaan atau kerusakan.

“Para pelaku usaha di sekitar pantai, seperti nelayan dan pedagang, juga diminta untuk menghentikan sementara aktivitas mereka. Jika tetap beraktivitas, ini bisa membahayakan keselamatan,” ungkap Aep.

Aep mengapresiasi masyarakat yang taat terhadap imbauan tersebut, termasuk pelaku usaha yang memilih untuk berhenti sejenak.

Selain itu, ia juga mengingatkan warga agar menjauhi pohon-pohon di sekitar kawasan, karena angin kencang berpotensi menyebabkan pohon tumbang yang bisa menimpa bangunan atau orang.

Gelombang laut di wilayah tersebut saat ini mencapai ketinggian antara 2 hingga 3 meter.

Namun, hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan akibat angin kencang atau gelombang tinggi di sepanjang pantai selatan Garut.

Meski demikian, aktivitas ekonomi dan usaha di kawasan pantai tetap dihentikan sampai cuaca membaik.

Menurut Aep, musim angin badai barat laut diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2025.

Ia berharap agar ada solusi bagi pelaku usaha agar tetap dapat memperoleh penghasilan meskipun harus menghentikan aktivitas mereka sementara waktu.

Ketua Balawista Pantai Santolo Garut, Dede Rustandi, juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati menghadapi kondisi cuaca buruk ini.

Tiupan angin yang mencapai 60 kilometer per jam berpotensi menyebabkan gelombang tinggi dan kecelakaan.

Dede mengingatkan relawan untuk selalu siap siaga dan mengantisipasi segala kemungkinan akibat cuaca yang ekstrem ini.

Ia juga menyarankan agar masyarakat yang berencana berwisata ke pantai untuk menunda rencana tersebut demi keselamatan bersama.