Tasikmalaya, 18 Desember 2024 – Pada hari Rabu, 18 Desember 2024, berlangsung aksi gerakan moral yang digelar oleh Forum Demokrasi Madani (FORDEM) di Kota Tasikmalaya. Bertujuan untuk meningkatkan pengawasan pemilu dan kualitas demokrasi, aksi ini menyuarakan kepedulian terhadap praktik-praktik yang dianggap mengancam integritas demokrasi di daerah setempat.
Dimulai pada pukul 11.09 WIB, peserta aksi yang dipimpin langsung oleh Ketua FORDEM Indonesia, Ade Irawan, berkumpul di kantor Bawaslu dan kantor DPRD Kota Tasikmalaya. Dengan jumlah massa diperkirakan mencapai 50 orang, mereka mengusung berbagai spanduk yang menyuarakan kritik tajam terhadap berbagai persoalan yang mencuat dalam dinamika politik lokal.
“Kami hadir untuk membela demokrasi yang dibungkam demi kekuasaan,” ujar Ade Irawan dalam orasinya. Aksi tersebut dimaksudkan untuk mendesak Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim, S.H., M.Si, agar segera memberikan klarifikasi atas berbagai dugaan pelanggaran, termasuk isu money politics yang tengah merebak.
Sejumlah perwakilan FORDEM, seperti Deni dan Yadi, turut menyampaikan seruan tegas agar para aparat penegak hukum mendukung langkah mereka dan agar Ketua DPRD hadir untuk memberikan pertanggungjawaban terkait kekisruhan yang terjadi. “Kami ingin Ketua DPRD Kota Tasikmalaya untuk segera hadir dan menjelaskan permasalahan ini,” ujar Deni.
Selain itu, Ade Gunawan, Wakil Ketua FORDEM, menekankan pentingnya klarifikasi terkait isu “100 ribu” yang tersebar di masyarakat dan mengungkapkan keprihatinan atas ketidakjelasan dari Gakumdu dalam menangani masalah tersebut.
Pihak DPRD Kota Tasikmalaya, yang diwakili oleh Ketua H. Aslim, memberikan tanggapan bahwa mereka sebagai wakil rakyat berkomitmen untuk menyerap aspirasi masyarakat dan akan menyampaikannya kepada Bawaslu. “Kami berkoalisi dan menjalankan tugas sesuai dengan kapasitas kami. Mengenai tuduhan-tuduhan tersebut, kami menyerahkan sepenuhnya kepada Gakumdu untuk ditindaklanjuti,” tegasnya.
Selain itu, turut hadir dalam aksi tersebut, Serka Timan Suhendra, Babinsa 1202/Indihiang, yang turut mengamankan jalannya unjuk rasa dan memastikan berlangsungnya aksi secara aman dan tertib. Kehadiran Babinsa 1202/Indihiang memberikan rasa aman bagi peserta aksi dan memastikan tidak ada gangguan yang mengancam kelancaran kegiatan.
Setelah hampir satu jam, sekitar pukul 12.10 WIB, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. Aksi ini berakhir dengan aman, lancar, dan tanpa insiden, meski meninggalkan pesan penting tentang pentingnya menjaga demokrasi yang bersih dan transparan.
FORDEM berharap agar aksi ini menjadi momentum bagi peningkatan kualitas demokrasi dan pengawasan pemilu yang lebih ketat di Kota Tasikmalaya. “Kami akan terus mengawal jalannya demokrasi dan memastikan setiap pelanggaran ditindak dengan tegas,” ujar Ade Irawan menutup orasinya.
Aksi ini mengundang perhatian publik dan menunjukkan bahwa masyarakat, melalui organisasi seperti FORDEM, siap untuk berperan aktif dalam menjaga integritas pemilu dan keadilan demokrasi di tingkat lokal.