Dirlantas Polda Riau Gandeng Komunitas Ojol: Apel Bersama Wujudkan Keselamatan Berlalu Lintas

Jejak-kriminal.com // Pekanbaru – Suasana hangat dan penuh kebersamaan menyelimuti halaman Mako Satlantas Pekanbaru Kota pada Kamis (11/9/2025) pagi. Tepat pukul 08.00 WIB, puluhan pengemudi ojek online (ojol) berjejer rapi mengikuti apel bersama yang digelar Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Riau.

Dengan mengusung tema “Komunitas Ojek Online Sebagai Duta Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas dalam Mewujudkan Pengguna Jalan yang Berkeselamatan”, kegiatan ini terasa lebih dari sekadar seremonial. Ada nuansa kekeluargaan yang kental, ketika polisi lalu lintas dan pengemudi ojol melebur dalam satu barisan, menyatukan tekad untuk menghadirkan jalan raya yang lebih aman bagi semua.

Kehangatan acara semakin terasa saat apel ditutup dengan pemberian bantuan sosial dan makan bersama. Momen sederhana itu menjadi simbol bahwa keselamatan lalu lintas bukan hanya soal aturan, melainkan juga soal rasa kebersamaan dan kepedulian antar sesama pengguna jalan.

“Komunitas ojol ini adalah mitra penting kami. Mereka bukan hanya pengemudi, tetapi juga teladan di jalan raya. Dengan menjadi duta keselamatan, kami berharap mereka bisa menularkan budaya tertib berlalu lintas kepada pengguna jalan lainnya,” ujar Dirlantas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, S.I.K, dalam keterangannya kepada awak media.

Menurutnya, angka kecelakaan lalu lintas di perkotaan masih menjadi tantangan besar. Karena itu, sinergi dengan komunitas ojol yang jumlahnya cukup besar di jalanan diyakini dapat menjadi penggerak dalam menciptakan budaya keselamatan.

“Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi tanggung jawab kita semua. Dengan kebersamaan, kita bisa menekan angka kecelakaan dan mewujudkan jalan yang lebih aman,” tambahnya.

Para pengemudi ojol yang hadir pun mengaku mendapat pengalaman berbeda dari kegiatan ini. Bagi mereka, apel bersama menjadi ruang dialog yang jarang terjadi, sekaligus pengakuan bahwa keberadaan mereka dihargai.

“Biasanya kami bertemu polisi hanya saat ada razia. Tapi hari ini berbeda, kami diajak duduk bareng, makan bareng, bahkan dipercaya sebagai pelopor keselamatan. Rasanya benar-benar dihargai,” ungkap salah satu pengemudi ojol dengan senyum bangga.

Lewat pendekatan yang humanis ini, Ditlantas Polda Riau berupaya menegaskan bahwa mewujudkan keselamatan lalu lintas tidak bisa dilakukan sendirian. Butuh sinergi, kebersamaan, dan kesadaran kolektif.

Harapannya, langkah kecil bersama komunitas ojol ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menjadikan keselamatan berlalu lintas sebagai budaya, bukan sekadar kewajiban.

Rd