Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja

Jejak-kriminal.com

Kabupaten Bandung, Jumat, 20 Juni 2025 — Dalam rangka memperkuat program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana), DPRD Provinsi Jawa Barat bersama mitra kerja mengadakan kegiatan fasilitasi teknis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk tokoh masyarakat, guru ngaji, dan instansi terkait.

Dalam sambutannya, Humaira Zahrotun Noor, anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKB, menekankan pentingnya membentuk keluarga berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Emas. Menurutnya, guru ngaji harus menjadi garda terdepan, tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam pendidikan ekonomi dan sosial keluarga.

“Demokrasi Indonesia harus dijalankan dengan semangat trias politica, yakni kerja sama antara eksekutif, legislatif, dan masyarakat. Saya sendiri berada di posisi ganda—sebagai wakil rakyat dan bagian dari pemerintah daerah,” ujar Humaira.

Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap kebijakan anggaran dan menyampaikan inisiatifnya terkait program tebus ijazah bagi siswa yang ijazahnya masih ditahan pihak sekolah karena kendala biaya.

Sementara itu, H. Cucun Ahmad Syamsurijal, M.A.P, turut hadir bersama tokoh lainnya seperti Prof. Budi Setiono (perwakilan dari Kementerian Penduduk), Kabid Dinas Pendidikan, serta Ketua Forum Guru Ngaji. Dalam forum ini, H. Cucun mengingatkan kembali tentang pentingnya peran komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), khususnya dalam pelatihan guru ngaji.

“Baru di Kabupaten Bandung guru ngaji masuk ke ranah sekolah secara formal. Ini adalah langkah awal dalam menjaga kualitas keturunan, agar anak-anak kita tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan sukses,” kata H. Cucun, pencetus inisiatif tersebut.

Ia juga menambahkan, pendidikan seharusnya tidak dibatasi oleh status ekonomi. “Kompetisi dalam pendidikan harus mencetak kader yang berhasil dan berkualitas, bukan hanya kaya secara materi,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi bahwa pembangunan keluarga tidak hanya soal angka, tapi tentang akhlak, tanggung jawab, dan lingkungan yang sehat, termasuk peran pesantren dalam membina karakter generasi muda.

Kegiatan ini menegaskan bahwa program Bangga Kencana perlu terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor—pendidikan, agama, kesehatan, dan sosial. Negara harus hadir untuk memastikan keluarga Indonesia menjadi kuat, sehat, dan sejahtera.

“Misi kita jelas, membangun keluarga berkualitas demi bangsa yang maslahat. Kita butuh kolaborasi agar program seperti KB, pencegahan stunting, dan pendidikan agama benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tutup H. Cucun.

Ustadz Komarudin