Jejak-kriminal.com
CIANJUR – Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Cianjur selatan menyebabkan Jembatan Sungai Cisarua, yang menjadi penghubung vital antara Desa Kalapanunggal, Desa Mekarjaya, dan Desa Mekarwangi di Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, amblas. Akibatnya, aksesibilitas ketiga desa tersebut lumpuh total.
Jembatan ini kini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, menyebabkan aktivitas warga terhambat.
Kepala Desa Kalapanunggal, Asep Badruzaman, mengonfirmasi bahwa jembatan dengan panjang sekitar 20 meter tersebut runtuh akibat tiang penyangga yang tergerus oleh aliran air deras. Hujan deras yang terjadi hampir setiap hari menjadi penyebab utama dari peristiwa ini.
“Warga yang tinggal di perbatasan kini merasa kebingungan ketika ingin melintas menuju Desa Mekarjaya dan Kalapanunggal. Karena jembatan terputus, mereka harus memutar arah ke jalur yang lebih jauh, yang tentu saja memakan waktu dan tenaga lebih banyak,” ujar Asep pada Rabu, 19 November 2025.
Menurut Asep, kerusakan jembatan mulai terjadi pada Sabtu, 15 November 2025, sekitar pukul 17.20 hingga 23.45 WIB. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tanah di sekitar jembatan tidak mampu menahan debit air yang merembes, hingga akhirnya struktur jembatan amblas.
“Diduga tembok penahan tanah (TPT) tidak kuat menahan tekanan debit air yang tinggi, sehingga jembatan runtuh,” jelasnya.
Evakuasi Warga dan Bantuan Darurat
Pada Selasa, 25 November 2025, Kepala Desa Kalapanunggal, Asep Badruzaman, menginformasikan bahwa bantuan dari berbagai instansi seperti Uptr, BPD Kabupaten Cianjur, Polsek Cikadu , Babinsa, dan kecamatan Kalapanunggal Serta Kecamatan Cikadu telah tiba. Warga pun berbondong-bondong ikut serta dalam proses evakuasi.
Proses evakuasi difokuskan pada warga yang tinggal di sekitar area jembatan yang berpotensi terdampak langsung oleh kerusakan lebih lanjut. Kepala Desa Kalapanunggal, Asep Badruzaman, mengimbau warga untuk mengamankan barang-barang penting dan memastikan mereka mencapai tempat yang lebih aman. “Takutnya ada hujan kembali,” pungkas Asep.
Sebagai solusi sementara, sebuah jalan darurat sedang dibuat untuk menghubungkan kembali Kecamatan Cikadu dan Kalapanunggal. Jalan darurat ini dibuat dari material seadanya seperti tanah dan bebatuan yang disusun sedemikian rupa agar bisa dilalui pejalan kaki , kondisi jalan yang masih sangat licin dan berlumpur, terutama setelah hujan, sehingga pengguna jalan diimbau untuk berhati-hati. Jalan ini diharapkan dapat mempermudah akses warga sambil menunggu perbaikan jembatan yang lebih permanen.
Suryadi
