Sumut-satlantas-polres-asahan-jejak-kriminal-news.com-Sebuah peristiwa menarik terjadi di media sosial ketika wartawan harian Metro 24, Hendri Arbain, mengungkapkan pengalaman mengejutkan yang menimpanya. (19/April/2024)
Kasi Humas Polres Asahan, Iptu Doli Silaban, diduga bereaksi sensitif terhadap kritik wartawan terhadap kegiatan razia Satlantas Asahan yang dilakukan tanpa menggunakan plank.
Berita berjudul “Razia Satlantas Asahan Tanpa Plank Resahkan Warga” menimbulkan kontroversi di kalangan wartawan.
Tindakan mengeluarkan Hendri dari grup WhatsApp media Humas Polres Asahan setelah membagikan berita tersebut menjadi sorotan utama.
Hendri menyatakan bahwa tindakan ini terjadi beberapa menit setelah berita diposting, sementara kritiknya didasarkan pada fakta yang telah dikonfirmasi oleh Kasatlantas Polres Asahan.
Reaksi cepat dari pihak Kasi Humas Polres Asahan menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana kebebasan pers dihormati, terutama dalam menyuarakan kritik yang membangun.
Apakah ini menunjukkan adanya alergi terhadap kritik, seperti yang diungkapkan oleh Hendri?Tanggapan dari Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, memberikan sedikit pencerahan atas situasi ini.
Meskipun demikian, ketidakmampuan Kasatlantas Asahan, AKP Himawan, dalam memberikan klarifikasi diri dan mengarahkan untuk konfirmasi kepada Kasi Humas menimbulkan keraguan mendalam bagi awak media.
Kejadian ini mencerminkan kompleksitas hubungan antara media dan kepolisian serta pentingnya dialog terbuka dan transparan dalam menjaga integritas dan kebebasan pers.
Di masa depan, langkah-langkah konkret diperlukan untuk memastikan bahwa kritik-kritik dari wartawan dapat diterima dengan baik dan tidak dipandang sebagai ancaman, sehingga terjaga keberagaman suara dan informasi yang akurat bagi masyarakat. (red)