Tebing Tinggi, Sumatera Utara – jejak-kriminal –Tindakan penertiban terhadap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh Satlantas Polres Tebing Tinggi kini menjadi sorotan publik.(22/Juni/2024)
Berdasarkan hasil wawancara dengan awak media pada 21 Juni 2024, tiga pemuda dengan inisial AG, RD, dan RK mengaku telah dimintai sejumlah uang oleh oknum Satlantas Polres Tebing Tinggi.
RK, salah satu dari ketiga pemuda tersebut, menceritakan kejadian yang dialaminya.
“Iya bang, awalnya malam minggu lalu kami bertiga lagi nongkrong di simpang Rambung Tebing Tinggi”
“Tiba-tiba polisi datang kemudian menyita ketiga sepeda motor kami”
“Hari ini kami mau ambil sepeda motor kami, tapi kami dimintai uang tebusan”
“Kalau aku dimintai 3 juta dan kedua temanku lagi diminta 500 ribu,” cetus RK.
RK menjelaskan lebih lanjut bahwa oknum polisi yang meminta uang tersebut berinisial FR.
Sepeda motor Vario milik RK dianggap banyak melakukan pelanggaran dan sudah tidak standar lagi, sehingga dikenakan tebusan tiga juta rupiah.
Sementara itu, kedua temannya, AG dan RD, diminta masing-masing 500 ribu rupiah karena pelanggaran knalpot blong dan tidak menggunakan helm.
“Kalau uang tebusan untuk kereta ku sudah ku kasi tiga juta sama polisinya bang, tapi kereta ku nanti malam baru bisa diambil, kata polisi satlantasnya untuk menghindari CCTV,” tutup RK.
Miris nya Hingga berita ini diterbitkan, Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi, AKP Agnis, memilih bungkam saat dikonfirmasi oleh awak media terkait dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh anggotanya.
Kasus ini tentunya menambah deretan panjang dugaan pungli yang sering kali mencoreng citra institusi kepolisian.
Awak media dan Masyarakat tentu nya berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk menangani dan menyelesaikan kasus ini, guna memastikan keadilan dan transparansi dalam penegakan hukum lalu lintas. ( Red.rd)