Jejak-kriminal.com
SUMENEP , 17 Febuari 2025 – Dengan perjuangan dan tekad yang kuat untuk melestarikan budaya daerah, Museum Helmi Art Sumenep terus berkembang dengan rapi dan mandiri, tanpa adanya dukungan anggaran dari pemerintah sejak berdiri pada tahun 2019. Dari hari ke hari, museum ini semakin berkembang, seharusnya mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah dalam upaya pengembangan budaya Sumenep, yang dikenal dengan sebutan Kota Keris.
Museum Helmi Art Sumenep terletak di Desa Sera Barat, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Saat ini, museum ini memiliki koleksi sekitar 200 keris yang terawat dengan baik. Selain itu, museum ini mengajak sekitar 120 pengrajin dari Desa Aeng Tong-Tong, Desa Palongan, dan Desa Aeng Bejeuh Raja untuk bergabung dalam memajukan dan melestarikan budaya keris Indonesia. Museum ini telah dikenal secara nasional, bahkan hingga mancanegara.
Helmi, S.Pd.I, selaku pemilik Museum Helmi Art, mengajak masyarakat untuk bersama-sama melestarikan budaya daerah Kabupaten Sumenep. “Budaya keris harus terus dikembangkan untuk diwariskan kepada anak cucu,” ungkap Helmi.
Baru-baru ini, museum ini juga menerbitkan sebuah buku dengan tema “Memupuk Spirit Nasionalisme dalam Keberagaman Budaya Keris Indonesia”. Buku tersebut diterbitkan dengan tujuan untuk lebih mengenalkan keris sebagai warisan budaya Indonesia kepada generasi mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Helmi juga mengungkapkan bahwa baru-baru ini telah dibangun sebuah monumen keris di Desa Sendang, Kecamatan Peragaan, Kabupaten Sumenep. Monumen ini diharapkan dapat menjaga dan melestarikan budaya keris sebagai identitas Kota Keris.
Informasi ini disampaikan kepada media Jejak Kriminal dan LSM DCW, oleh Fausen Harahap, S.H., pada tanggal 17 Februari 2025, pukul 10.15 WIB.
Lipsus Wilayah Sumenep
Andi Abdil, S.H.