Daftar Isi

Perlintasan Kereta Api di Kuala Tanjung Batu Bara Makin Memakan Korban, Diduga Tanpa Penjaga dan Palang Pintu, Warga Makin Resah

IMG 20240826 WA0051 1

Batu Bara, 26 Agustus 2024 –JejakKriminal .com- Tragedi di perlintasan kereta api kembali terjadi di Kabupaten Batu Bara, tepatnya di Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras.

Kejadian ini semakin menambah kekhawatiran warga terhadap keamanan perlintasan kereta api yang minim pengawasan.

Nazri (38), seorang warga Dusun Berdikari, Desa Lalang, menjadi korban terbaru setelah ditabrak oleh Kereta Api (KA) Datuk Belambang pada pukul 13.30 WIB. Insiden ini terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di Simpang Galon, sebuah area yang sering dilintasi oleh warga setempat.

Menurut saksi mata, Mail (52), Nazri saat itu baru saja membeli nasi bungkus dan hendak pulang ke rumahnya.

Tanpa memastikan keadaan sekitar, Nazri langsung menyeberangi rel kereta api. Naas, pada saat bersamaan KA Datuk Belambang yang dikemudikan oleh masinis Anggi Kurniawan melaju kencang dari arah Kuala Tanjung menuju Tebing Tinggi.

Nazri yang berada di tengah rel tidak sempat menghindar dan langsung tertabrak hingga terseret beberapa meter, menyebabkan kematiannya di tempat kejadian.

Ipda Junaidi, S.H., Kanit Gakkum Polres Batu Bara, membenarkan kejadian ini. “Kereta Api Datuk Belambang BB 2037803 yang dikemudikan oleh masinis Anggi Kurniawan datang dari arah Kuala Tanjung menuju Tebing Tinggi.

Ketika tiba di lokasi kejadian, kereta menabrak pejalan kaki yang tengah melintasi perlintasan tanpa penjagaan.

Korban terseret beberapa meter dan meninggal di tempat,” jelasnya.

Pihak kepolisian segera merespons dengan mengevakuasi jenazah korban ke Klinik Harun untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban mengalami luka-luka serius termasuk robek di wajah, patah kaki kiri, patah tangan kiri, dan luka-luka lain yang fatal.

Insiden ini semakin menyoroti betapa berbahayanya perlintasan kereta api tanpa palang pintu dan penjagaan di daerah Kuala Tanjung Batu Bara.

Banyak warga yang kini merasa resah dan mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan pencegahan.

Mereka berharap adanya peningkatan pengamanan di perlintasan kereta api tersebut agar kejadian serupa tidak lagi terulang di masa depan.

Pemerintah daerah dan pihak terkait diharapkan segera memberikan perhatian serius terhadap masalah ini, mengingat korban yang terus berjatuhan.

Warga menuntut agar perlintasan ini dilengkapi dengan fasilitas keselamatan seperti palang pintu dan penjaga, demi melindungi nyawa dan menghindari tragedi yang tak perlu terjadi.

S.red