Viral Video Hoax VCS: Wakil Ketua DPRD Sambas Ferdinan Syolihin Ambil Langkah Hukum Tegas (video call sex)

Ferdinan Syolihin, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas, saat memberikan keterangan kepada media terkait laporan video hoax VCS di Polres Sambas

Di kutip dari Sintang News, – Dunia politik di Kabupaten Sambas memanas dengan beredarnya sebuah video call sex, singkatan dari VCS yang mencatut nama Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Sambas Kalbar (Kalimantan Barat), Ferdinan Syolihin, S.E., M.E.. Video tersebut, yang ramai dibagikan di media sosial, diduga merupakan hasil editan yang bertujuan mencemarkan nama baik Ferdinan.

Tidak tinggal diam, Ferdinan langsung mendatangi Polres Sambas untuk melaporkan penyebar Vidio Vcs tersebut. Dalam keterangannya kepada wartawan, ia menegaskan bahwa video itu sepenuhnya hoax dan hasil rekayasa digital.

Langkah Cepat Ferdinan Melawan Fitnah

Menurut Ferdinan, video yang viral di media sosial, khususnya melalui akun Facebook berinisial W, adalah serangan pribadi yang dirancang untuk merusak reputasinya. “Saya harus bertindak karena ini bukan hanya menyangkut nama saya, tapi juga nama keluarga dan partai saya,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa setelah berkomunikasi dengan Kasat Reskrim Polres Sambas, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa video tersebut adalah editan. Barang bukti berupa dokumentasi video dan akun media sosial penyebar telah diserahkan kepada polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Saya meminta polisi untuk segera menangkap pelaku penyebar video ini. Ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk mencegah hal serupa terjadi kepada orang lain,” ujarnya.

Profil Wakil Ketua DPRD Sambas: Ferdinan Syolihin

Ferdinan Syolihin, S.E., M.E. adalah politisi yang dikenal memiliki integritas tinggi dan dedikasi terhadap masyarakat Sambas. Menjabat sebagai Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Sambas, Ferdinan memiliki rekam jejak yang kuat dalam memperjuangkan isu-isu masyarakat, terutama di bidang pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan ekonomi lokal.

Lahir dan besar di Sambas, Ferdinan memiliki latar belakang pendidikan di bidang ekonomi yang memberinya wawasan luas untuk mendorong pengelolaan anggaran daerah yang lebih efisien dan efektif. Sebagai seorang pemimpin, ia sering mengadvokasi transparansi dalam pengelolaan anggaran publik.

“Sebagai politisi, tugas saya adalah melayani masyarakat. Namun, dalam kasus ini, saya juga harus melindungi nama baik saya dari fitnah yang tidak berdasar,” kata Ferdinan.

Imbauan untuk Bijak Bermedia Sosial

Selain mengambil langkah hukum, Ferdinan juga menyerukan masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial. “Teknologi seharusnya menjadi alat untuk menyebarkan kebaikan, bukan untuk menyebarkan fitnah,” tambahnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi kebenarannya. “Jangan langsung mempercayai apa yang Anda lihat di media sosial. Pastikan informasi tersebut berasal dari sumber yang kredibel,” ujarnya.

Dampak dan Implikasi Kasus Ini

Kasus penyebaran video hoax ini menunjukkan sisi gelap dari penggunaan teknologi modern. Penyebaran informasi yang tidak benar, apalagi dalam konteks politik, dapat merusak reputasi seseorang secara signifikan.

Ferdinan berharap kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Selain itu, ia menekankan pentingnya menegakkan hukum agar pelaku penyebaran fitnah dapat ditindak tegas.

Menjelang Pilkada 2024: Seruan untuk Kedamaian

Di tengah suasana politik yang memanas, Ferdinan mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondusivitas menjelang Pilkada 2024 di Kalimantan. Ia berharap pemilu ini dapat berjalan damai dan menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk Kabupaten Sambas.

“Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai ajang demokrasi yang sehat. Siapapun yang terpilih nantinya adalah pilihan terbaik untuk Kabupaten Sambas dan Kalimantan Barat,” tutup Ferdinan.

Kesimpulan

Kasus ini menjadi contoh nyata betapa pentingnya edukasi tentang etika bermedia sosial. Dengan laporan resmi yang telah diajukan ke Polres Sambas, Ferdinan berharap pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku penyebar video hoax tersebut.

Ferdinan Syolihin, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas, saat memberikan keterangan kepada media terkait laporan video hoax VCS di Polres Sambas
Ferdinan Syolihin, Wakil Ketua III DPRD Sambas, mendatangi Polres Sambas untuk melaporkan penyebaran video hoax VCS yang mencemarkan nama baiknya.

Sebagai pemimpin dan masyarakat yang terkena fitnah, Ferdinan tetap berkomitmen untuk menjaga suasana politik yang damai dan demokratis di Sambas. Sintang News akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan laporan terbaru untuk Anda.

Pentingnya Edukasi Media Sosial

Melalui kasus ini, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya. Selain itu, peran pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menangani pelanggaran UU ITE menjadi sangat krusial untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat.

Gibran

About Gibran

Gibran adalah seorang penulis jurnal media jejak kriminal di http://jejak-kriminal.com sedangkan kalau gibran rakabuming raka anaknya bapa presiden joko widodo

View all posts by Gibran →