Dewan Pendidikan Kabupaten Batu Bara Audiensi dengan Pj Bupati Nizhamul

IMG 20250323 WA0014

Batu Bara,jejak-kriminal.com- 21 Maret 2024 – Dewan Pendidikan Kabupaten Batu Bara melakukan audiensi dengan Pejabat (Pj) Bupati Batu Bara, Nizhamul, di Aula Rumah Dinas Komplek Kuala Tanjung, Kamis (21/03/2024).

Pertemuan ini membahas berbagai persoalan pendidikan serta program kerja Dewan Pendidikan yang telah melakukan kunjungan langsung ke sekolah-sekolah di beberapa kecamatan.

Dalam audiensi tersebut, Pj Bupati Nizhamul menerima berbagai masukan dan pandangan dari Dewan Pendidikan serta mengapresiasi kerja mereka. Ia menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Batu Bara.

Ketua Dewan Pendidikan Batu Bara, Dr. Agus Salim, S.Ag., M.AP., menyampaikan terima kasih atas kesempatan berdiskusi dengan Pj Bupati. Ia menekankan bahwa perubahan dalam dunia pendidikan memerlukan sinergi antara pemerintah dan berbagai pihak terkait.

“Persoalan pendidikan di Kabupaten Batu Bara harus didiskusikan bersama dan dicarikan solusinya. Perbaikan sektor pendidikan, khususnya di daerah pesisir, perlu mendapatkan perhatian lebih agar dapat berkembang,” ujarnya.

Sebagai langkah nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan, Pj Bupati Nizhamul menyatakan akan membentuk staf khusus dari kalangan akademisi.

Langkah ini bertujuan untuk memastikan pendidikan di Batu Bara mendapat perhatian utama dan mampu mencetak generasi yang dapat bersaing di tingkat nasional.

“Anak-anak Batu Bara diharapkan dapat berkompetisi di kancah nasional dan memiliki masa depan yang lebih cerah,” tegas Nizhamul.

Dalam audiensi tersebut, Staf Khusus Ahli Pj Bupati, Prof. Yanhar, turut memaparkan tiga permasalahan utama dalam dunia pendidikan di Batu Bara:

  1. Kondisi Lingkungan Sekolah
    Beberapa lingkungan sekolah terindikasi menjadi tempat peredaran narkoba. Untuk itu, diperlukan razia rutin, monitoring, serta komunikasi yang lebih intens dengan pihak sekolah dan masyarakat.
  2. Peran Komite Sekolah
    Komite sekolah dinilai belum diberdayakan secara optimal akibat manajemen sekolah yang kurang efektif. Oleh karena itu, periodesasi kepala sekolah perlu dievaluasi agar komite sekolah dapat berfungsi dengan baik.
  3. Anak Putus Sekolah di Pesisir
    Angka putus sekolah di wilayah pesisir masih tinggi, yang berdampak pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Faktor ekonomi menjadi hambatan utama, sehingga perlu adanya gerakan budaya sekolah yang dapat mendorong anak-anak di pesisir untuk kembali bersekolah.

Prof. Yanhar berharap, gerakan budaya sekolah ini dapat diterima oleh masyarakat sebagai upaya mendorong kesadaran akan pentingnya pendidikan.

Audiensi ini menjadi langkah awal dalam menciptakan solusi nyata bagi permasalahan pendidikan di Kabupaten Batu Bara. Pemerintah daerah dan Dewan Pendidikan berkomitmen untuk terus bekerja sama demi masa depan pendidikan yang lebih baik. (Red.pel)